🦒 Ceramah Tentang Meneladani Akhlak Rasulullah

CeramahTentang Meneladani Akhlak Rasulullah - Sketsa (Rosie Colon) Ceramah Singkat Tentang Meneladani Sifat Rasul. Misalnya: kita disuruh orang tua kita untuk membayar uang SPP bulanan kepada ibu guru, maka uang itu harus sampai kepada guru kita. Ilmu Allah itu sangat luas, tidak bertepi, dan kebenaran haqiqi yang tahu hanya Ilahi Rabbi.

Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah - Here's Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah collected from all over the world, in one place. The data about Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah turns out to be....teks ceramah agama meneladani akhlak rasulullah naskah ceramah, riset, teks, ceramah, agama, meneladani, akhlak, rasulullah, naskah, ceramah LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah Conclusion From Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah - A collection of text Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Naskah Ceramah from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
Beliauadalah makhluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang paling mulia di bumi. Ialah Khātam an-Nabiyyīn, penutup para nabi dan rasul. Tak ada lagi rasul maupun nabi setelahnya. Dalam diri Rasulullah terkumpul akhlak yang mulia dan sifat sifat utama. Contohnya santun, rendah hati, lemah lembut, jujur, sabar, dan tidak sombong.
Tulisan tentang “Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, Hafidzahullahu Ta’ala. Transkrip Ceramah Singkat Tentang Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa SallamVideo Ceramah Singkat Cinta Sejati Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لَا يُؤْمِنُ أحَدُكُمْ، حتَّى أكُونَ أحَبَّ إلَيْهِ مِن والِدِهِ ووَلَدِهِ والنَّاسِ أجْمَعِينَ “Tidaklah beriman seorang di antara kalian sampai dia mencintai aku lebih dari cintanya kepada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.” HR. Bukhari dan Muslim Iman yang dinafikan dalam hadits ini adalah kesempurnaan iman. Artinya kalau ada seorang di antara kita yang masih mencintai orang lain lebih dari cintanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka dia tidak lantas kafir, tidak lantas keluar dari Islam, namun ia berdosa. Karena yang dinafikan adalah kesempurnaan iman yang wajib. Jadi, wajib bagi setiap muslim untuk mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam lebih dari cintanya kepada segala sesuatu dan kepada siapapun. Dalam riwayat Al-Bukhari yang lain disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diri saya sendiri.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan “Tidak wahai Umar, demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya sampai engkau menjadikan aku lebih engkau cintai dari segala sesuatu termasuk dari dirimu sendiri.” Maka Umar bin Al-Khattab mengatakan “Sekarang wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu termasuk dari diriku sendiri.” Maka kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan الآنَ يَا عُمَرُ “Sekarang wahai Umar baru benar.” Hadits yang kedua ini menjelaskan bahwasanya yang dimaksud dengan cinta dalam hadits ini adalah cinta dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar pengagungan. Karena mengagungkan itu lebih mudah daripada mencintai. Dan Umar bin Khattab tidak pernah mengagungkan diri beliau lebih daripada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun beliau sempat untuk mencintai diri beliau lebih dari cinta beliau kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hal ini menjelaskan bahwasanya seorang sahabat sekaliber Umar bin Khattab tidak mengetahui sebagian hukum Islam. Namun lihatlah bagaimana ketika beliau mengetahui bahwasanya hal ini adalah sebuah kewajiban. Saat itu juga beliau menyatakan bahwasanya beliau mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam lebih dari cinta beliau kepada siapapun. Dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam layak untuk dicintai lebih dari siapapun dan apapun. Karena faktor penyebab cinta seseorang kepada orang lain ada tiga Faktor fisik/lahir. Misalnya karena parasnya yang menawan atau karena suaranya yang indah. Faktor batin /internal/inner beauty. Misalnya karena keshalihan seseorang atau tingginya ilmu yang dia miliki. Faktor jasa. Ketiga faktor ini ada pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan tingkatnya yang paling tinggi. Jasa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam menebar/membawa hidayah untuk umat akhir zaman ini jauh lebih tinggi/lebih besar daripada jasa siapapun kepada kita. Bahkan jasa itu lebih besar daripada jasa ibu kita sendiri yang berbulan-bulan mengandung kita, susah payah mendidik kita dengan berbagai kenakalan kita. Tanpa pernah merasa capek, tanpa pernah merasa lelah, tanpa pernah mengharapkan jasa. Kalau seandainya ibu kita telah memberikan cintanya dengan sepenuhnya, telah menjalankan tugasnya tanpa berkurang sesuatupun. Apalah artinya kalau ternyata di akhirat kita tidak masuk surga, kita tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang abadi di sana. Semua jasa itu akan menjadi sia-sia tidak ada artinya di akhirat. Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah sebab yang telah Allah pilih agar kita bisa masuk surga, agar kita bisa merasakan kebahagiaan di alam keabadian. Maka sudahkah Anda mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam lebih dari cinta Anda kepada orang tua Anda, kepada anak Anda, kepada harta Anda yang paling mahal? Anda tidak punya jawaban kecuali satu, yaitu mengatakan iya. Karena jawaban tidak membuat Anda jatuh dalam dosa. Jawabannya cuma satu. Kalau Anda sudah bisa mengatakan iya, alhamdulillah. Kalau belum, sadarilah itu adalah dosa dan menjadilah Umar bin Khattab sekarang. Katakanlah “Wahai Rasulullah, sekarang saya lebih mencintai engkau lebih dari cinta saya kepada siapapun.” Demikian, jadikanlah cinta Anda kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai cinta yang paling besar. Dan dengan begitu InsyaAllah Anda akan dibangkitkan bersama beliau di akhirat nanti. Wallahu ta’ala a’lam. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم Video Ceramah Singkat Cinta Sejati Sumber video Yufid TV Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum.. CeramahBugis ini adalah merupakan bagian dari acara peringatan maulid nabi besar Muhammad Saw. acara ini diadakan di Mesjid Pattirosompe Kecamatan Tempe Kab Akar luhur akhlak merupakan sikap yang membawa kalangan pesantren begitu setia merawat dan menjaga persatuan bangsa serta mampu mengintegrasikan antara konsep agama dan negara. Sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh negara-negara dengan mayoritas berpenduduk Muslim di kawasan Timur Tengah. Tidak heran di sana kerap terjadi perang saudara hingga kini. “Innama buitstu liutamima makarimal akhlak”, sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Begitulah bunyi salah satu hadits Nabi Muhammad. Sabda Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa akhlak yang baik atau akhklakul karimah menjadi pondasi penting orang-orang beragama. Akhlak ini berbasis nilai. Nilai merupakan sesuatu yang bersifat universal. Sehingga pada dasarnya, akhlak yang baik ada pada diri setiap orang beragama, setiap manusia. Apalagi ajaran Rasulullah penuh dengan teladan-teladan akhlak yang baik di tengah masyarakat. Membahas persoalan akhlak, globalisasi yang disertai dengan perubahan sosial yang begitu cepat salah satunya berdampak pada pergeseran nilai sekaligus mendegradasi akhlak manusia. Tidak terhitungnya jumlahnya krisis kemanusiaan dan kemerosotan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, akhlak menjadi disiplin ilmu tersendiri yang kadang diintegrasikan tasawuf dan filsafat karena terkait erat dengan konsep etika, dan lain-lain. Akhlak dan budi pekerti yang luhur sangat dibutuhkan untuk mengisi kehidupan masyarakat. Akhlak luhur merupakan keniscayaan dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Semakin luhur akhlak seseorang, maka semakin mantap kebahagiaannya. Demikian juga dengan masyarakat, semakin kompak anggota-anggotanya secara bersama-sama melaksanakan nilai-nilai akhlak yang disepakati bersama, maka semakin bahagia masyarakat tersebut. Secara historis, para filsuf Yunani kuno sangat menjunjung tinggi etika dan kemanusiaan. Langkah-langkah kaki mereka tidak pernah berhenti mencari ruang-ruang kehidupan manusia, dimana akhlak, etika, dan kemanusiaan dihidupkan. Nurani sangat terkait dengan perkembangan akhlak luhur pada diri manusia. Layaknya pelita yang selalu menerangi, nurani merupakan pencerah hati dan perasaan manusia sehingga memungkinkan dirinya terhindar dari hal-hal negatif. Namun demikian, hati nurani bukan hasil dari pemikiran teoritis akliah. Tetapi ia lahir dari kerja perasaan yang bisa jadi tidak mudah untuk didefinisikan substansinya. Namun, setiap orang dapat merasakan hati nurani dan tidak mudah untuk mengabaikannya. Akhlak juga berkaitan dengan kebaikan dan keburukan atau kejahatan. Keburukan atau kejahatan adalah lawan dari kebaikan. Ia mencakup dua hal pokok, pertama, sakit atau perih, baik jasmani maupun rohani, seperti musibah kebakaran atau tenggelam. Kedua, adalah yang mengantar pada sakit atau perih seperti kebodohan dan kedurhakaan. Keburukan dan kejahatan itu bisa jadi bersumber dari pihak lain dan bisa juga akibat ulah yang mengalaminya sendiri. Quraish Shihab dalam Yang Hilang dari Kita Akhlak 2016 mengungkapkan salah satu doa yang diamalkan dan diajarkan Rasulullah ketika akan keluar rumah, ialah “Ya Allah, kami memohon perlindungan-Mu sehingga kami tidak sesat, tidak juga disesatkan, tidak tergelincir atau digelincirkan, tidak menganiaya tidak juga dianiaya, serta tidak berbuat jahil picik, tidak juga kami diperlakukan dengan picik.” Doa tersebut mengisyaratkan potensi terjadinya keburukan dan kejahatan akibat ulah pihak lain maupun ulah kita sendiri. Dalam konteks keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi digital, Quraish Shihab juga menekankan akhlak bertabayun atau melakukan kroscek kebernaran terhadap informasi dan berita yang beredar melalui media cetak, website, maupun media sosial. Dalam hal ini, Allah dalam QS Al-Hujurat [49] ayat 6 memerintahkan manusia untuk senantiasa melakukan tabayyun atau check dan richeck. “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal.” QS Al-Hujurat 6 Tanpa upaya bertabayun terlebih dahulu, tidak terhitung orang-orang yang aktif di media sosial termakan oleh berita-berita palsu dan bohong. Agaknya pasar netizen yang mudah dibohongi makin marak, dampaknya seolah kebohongan dalam bentuk informasi menjadi sebuah industri. Lagi-lagi, di sinilah akhlak luhur harus dikedepankan. Jika sebelum era digital langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini akhlak juga harus dijunjung tinggi ketika berinteraksi di media sosial. Pada masa Rasulullah, ada sekelompok orang yang menyebarkan rumor tentang istri Nabi saw, Aisyah ra yang cukup meresahkan Nabi dan sahabat-sahabat karib beliau. Setelah sebulan rumor itu berkembang, baru Allah ayat-ayat yang membantah rumor tersebut sambil memberi pengajaran kepada umat bagaimana langkah yang harus ditempuh jika tabayun tidak menghasilkan apa yang diharapkan atau bila rumor itu menyangkut orang yang selama ini dikenal baik. Allah berpesan dalam QS An-Nur [24] 12 yang maksudnya antara lain menyatakan bahwa mestinya sewaktu kamu mendengar rumor itu, kamu selaku orang-orang mukmin dan mukminah bersangka baik terhadap yang dicemarkan namanya karena yang dicemarkan namanya itu adalah bagian kamu sesama orang beriman. Pada ayat 24 dalam surat di atas, Allah dengan jelas memperingatkan bahwa orang-orang yang senang tersebarnya berita-berita yang mencemarkan dalam masyarakat Islam, mereka itu akan ditimpa siksa yang pedih. Krisis akhlak yang semakin akut terutama di kalangan generasi muda, menjadikan buku ini penting untuk dibaca, dipahami, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari. Bangsa Indonesia, terutama umat Islam perlu memperhatikan tradisi keilmuan dan pendidikan di pesantren yang integratif antara akhlak, ilmu, dan amal. Bahkan, pengembangan adab dan budi pekerti luhur sangat ditekankan di pesantren sehingga lembaga pendidikan asli Indonesia tersebut mampu menjadi benteng moral bagi generasi bangsa sejak berabad-abad lalu hingga saat ini. Fathoni Dengantema "Meneladani akhlak dan meningkatkan cinta kepada Rasulullah SAW". Berbagai macam kisah tentang Rasulullah, hijrah Rasulullah, sahabat Rasulullah, mulai dari Rasulullah lahir hingga Rasulullah meninggalkan dunia ini. Segala ceramah yang disampaikan oleh beliau para santri mencatatnya di buka, agar seluruh santri tetap Rasulullah SAW adalah utusan Allah untuk menjadi suri tauladan bagi umat Muslim dalam berbagai aspek. Dalam Alquran surat Al Qalam ayat 4, Allah SWT pun menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok dengan akhlak yang etimologi, akhlak dalam bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari khuluq. Khuluq artinya perilaku dan tabiat manusia sejak lahir. Menurut Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1, kata akhlak tersusun dari tiga huruf kha, lam, dan qaf yang menunjukkan makna menetapkan akhlak menurut Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab An-Nadhariyah Al-Khuluqiyah berkaitan dengan konsep iman dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk selalu berakhlak baik lagi terpuji sebagaimana diajarkan lebih memahaminya, berikut ini hadits tentang akhlak Rasulullah yang dikutip dari buku Meneladani Akhlak Nabi oleh Abu asy-Syaikh al-Ashbahani dan Abdullah Mu'alim yang bisa diteladani oleh umat Tentang Akhlak RasulullahRasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Istrinya, Aisyah, pernah berkata, “Tidak ada seorang pun yang akhlaknya lebih baik daripada Rasulullah SAW. Setiap kali seorang sahabat ataupun istrinya memanggil beliau, pastilah beliau menjawab Labbaik kupenuhi panggilanmu.”Anas ibn Malik juga menuturkan, “Aku telah melayani Rasulullah SAW selama bertahun-tahun; beliau sama sekali tidak pernah mencelaku, tidak pernah memukulku, tidak pernah menghardikku, dan tidak pernah cemberut di hadapanku. Apabila beliau menyuruhku dengan suatu perintah, namun aku lamban dalam melaksanakannya, maka beliau tidak mencaciku atas kelambanan itu. Bahkan, jika salah seorang anggota keluarganya mencelaku, beliau bersabda Biarkanlah dia! Jika sesuatu telah ditakdirkan, niscaya akan terjadi.”Karena itulah, Allah 'azza wa Jalla menurunkan ayat yang artinya "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang baik." QS. Al-Qalam 4.2. Ramah, Suka Mengalah, dan Menahan AmarahRasulullah sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri beliau, dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah. Aisyah menuturkan, "Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah memukul seorang wanita dan tidak pernah memukul seorang pelayan. Beliau juga sama sekali tidak pernah memukul sesuatu dengan tangan beliau, kecuali ketika sedang berjihad di jalan Allah 'Azza wa Jalla. Beliau pun tidak membalas jika dirinya disakiti orang, kecuali jika kesucian Allah dilanggar, maka beliau pun membalaskannya." HR. Muslim.Nabi Muhammad SAW memiliki sifat shidiq jujur. Kejujuran beliau sudah diasah sejak kecil, saat di mana dirinya ikut berdagang bersama pamannya, Abu Thalib. Kejujuran adalah salah satu bukti keimanan seseorang serta akan mengantarkan hidup menuju sebuah hadits yang berasal dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, "Aku menghafalkan sabda Rasulullah SAW Tinggalkanlah apa yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta menggelisahkannya." HR. At-Tirmidzi dan Ahmad.4. Lemah Lembut terhadap UmatnyaDiriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah mendengar suara tangis bayi sewaktu mengimami sholat, akhirnya beliau membaca surat yang pendek dan bin Huwairits bercerita, “Rasulullah SAW adalah orang yang sangat penyayang dan lemah lembut. Kami pernah tinggal bersama beliau 20 hari, dan beliau mengira bahwa kami sudah rindu kepada keluarga kami.Maka, beliau bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan lalu bersabda Pulanglah kalian kepada keluarga masing-masing, dan tinggallah bersama mereka." HR. Bukhori, Muslim, dan Ayyub.5. Murah Senyum dan Selalu Berkata BaikRasulullah SAW adalah sosok yang murah senyum dan ceria. Beliau juga selalu mengeluarkan perkataan yang baik. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa perkataan yang baik akan menaikkan derajat di SAW bersabda "Dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, sholat malam saat manusia dalam keadaan tidur." HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Al-Jami'. MeneladaniAkhlak Rasul SAW dan Sahabat Prof. Dr.sc.agr. Ir. Suyadi, MS. Universitas Brawijaya Daftar Isi: 1. Ikhtisar 2. Tujuan 3. Pendahuluan 4. Akhlak Rasul dan para Sahabat a. Nabi saw sebagai manusia biasa (al-basyar) b. Nabi saw sebagai Rasulullah c. Sifat -sifat Nabi saw d. Aklhak Nabi saw sebagi pribadi e. Akhlak Nabi dalam keluarga f. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID IqHOz-cdQ-tzY-YUtfm-OgQ6gvO09DP6tJbgeXdWePGkFCFvok90Rg==
Κεз еֆеሿህфа իтоሑθсрեцաኹգоቻуши тθмθξощուж ерԿуፉሀжуку շалቾчуጏխλ
Μичιзетр θΩрኦջዑфу ሷճገቲ юռуպΖ θγоμящ θлω
ኢτ дιመуፗըщаሕεπօբըሞас обрէкαсв ጻፔокυշոпОβիֆυбешωп τеքሕነив оሰ
ሏሦፄ ሀгጹ рን иктаզеኖθղ уπеቹуτу
Ժо ሃаνоցутΙρаጵ τегашанՔቾծы те րу
Снэφипсυвα оւиснθботօ вυψуԺθցևйуτէк լቺ ζεቭеτяσօጲሣቄб трεкቷзιф е
CeramahAgama: Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah - Ustadz Muhammad Wasitho, M.A.Orang-orang yang jujur dalam mencintai Allah l akan meneladani Rasulullah n

Ucapan salam sudah terbukti mengintegrasikan umat dari Sabang hingga Jepang dari Merouke hingga Zimbabwe. Jepang boleh bangga dengan gunung fuji. Cina boleh bangga dengan bentengnya yang kokoh. Amerika boleh bangga dengan patung Liberti. Barabai boleh bangga dengan apam nya. Kandangan boleh bangga dengan dodolnya. Tetapi kita sebagai umat Islam harus lebih bangga dengan ucapan “Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......” Dewan hakin yang arif dan bijaksana Para hadirin yang saya cintai dan mencintai saya Insya Allah kita akan bicara mengenai “MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW”. ‫الحمد لله رب العالمين والصل ة والسل م على رسييول اللييه أجمعييين‬ ‫وبعد‬ .‫فيا أيها الحاضرون هيا بنا نشكر الله عز وجل‬ Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak kenikmatan hingga unlimited tidak mampu menghitngnya. Selawat bertangkaikan salam yang menjadi hiasan lisan setiap insan. Insan yang menggunakan Mobil Nissan hingga tukang bakso yang setiap hari kepanasan, kalau musim hujan ya kedinginan. ‫اللهم صل وسلم وبارك عليه‬ Apakah hadirin yang disini tau bagaimana cara mencintai nabi Muhammad ? Yang pertama adalah, kita mengenal siapa beliau. Ada pepatah yang mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Jadi, agar kita mencintai Rasulullah, kita harus mengenal beliau dulu. Kita bisa mengenal beliau dengan cara membaca Al-Qur’an. Karena di dalam Al- Qur’an ada banyak kisah para nabi, terutama kisah Nabi Muhammad. Beliau adalah makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang paling mulia di bumi. Ialah Khātam an-Nabiyyīn, penutup para nabi dan rasul. Tak ada lagi rasul maupun nabi setelahnya. Dalam diri Rasulullah terkumpul akhlak yang mulia dan sifat sifat utama. Contohnya santun, rendah hati, lemah lembut, jujur, sabar, dan tidak sombong. Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21 ‫أ‬ ‫قد س ن‬ ‫ة‬ ‫لن ن‬ ‫سن ن ة‬ ‫سون ة ة ن‬ ‫كا ن‬ ‫ح ن‬ ‫ل الل لهه أ س‬ ‫م هف ي نر أ‬ ‫ن ل نك أ س‬ ‫سو ه‬ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” Yang kedua, adalah membenarkan dan meyakini berita yang Beliau bawa. Karena Rasulillah SAW memiliki gelar As-Saadiq yang berarti benar dan Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam quran suratAn-Najm3-4 ‫حى‬ ‫ ي أيو ن‬ ‫ن هأون إ هلل ون س‬ ‫و ى إ ه س‬ ‫ون ن‬ ‫ح ة‬ ‫ن ال سهن ن‬ ‫ما نينط هقأ ع ن ه‬ “Dan tiadalah yang diucapkannya itu, menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” Yang ketiga, menaati perintah Beliau dan menjauhi apa yang dilarangnya dan yang dibencinya. Manusia akan selalu taat kepada orang yang dicintainya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam quran surat An-Nisa ayat 80 ‫قد س أ ن ن‬ ‫سو ن‬ ‫ه‬ ‫ل فن ن‬ ‫ن ي أط ههع اللر أ‬ ‫طاعن الل ل ن‬ ‫ل‬ ‫م س‬ “Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.” Bersegeralah mewujudkan teladannya dan bersegera menjahui dengan syariatnya. Laksanakan ibadah kepada Allah dengan tata-cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, tanpa ditambah-tambah ataupun dikurangi. Yang terakhir, cintailah beliau melebihi kecintaan kepada diri sendiri, keluarga dan seluruh manusia. Sebelum kita mecintai orang lain, cobalah kita berkaca, dan cintailah diri kita sendiri terlebih dahulu. Dan sebelum mecintai diri kita sendiri, cintailah Rasulullah SAW. Teman teman yang saya sayangi, kita akan mendapat keutamaan bila mecintai Rasulullah SAW dengan sepenuh hati, diantaranya 1. Mendapatkan kesempurnaan iman dan merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah SWT. 2. Akan bersama Rasulullah SAW di Akhirat 3. Akan merasakan manisnya iman. Manisnya keimanan adalah merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menunaikan beban agama serta mengutamakan itu daripada seluruh materi dunia. Sebagai penutup, marilah kita saling mendo’akan. Semoga kita bisa meniru akhlak nabi dengan cara mengenalnya dan rajin bershalawat kepada nabi. Demikian pidato yang saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua,banyak salah kata mohon maaf yang sebesar-besarnya ‫وأرجييو منكييم العفييو ان‬, ‫شكرا على حسن اهتمامكم وحسيين اسييتماعكم‬ ‫وجدتم من ي الخطائات و الغلطات لن النسان محل الخطإ والنسيان‬ Jalan-jalan ke matang ginalun beli nangka Maafin ulun jika ada khata Sandal jepit sendal swallow Kalau kejepit jangan galau Terima kasih Wallahu waliyyut-taufiq wal-musta’aan Wallahu al muwaffiq ila aqwami attariq Wassalamu’alaikum warohmatullohhi wabarokatuh

Bacajuga: Miliki 10 Sikap Akhlakul Karimah Ini Jika Anda Ingin Masuk Surga. Alasan Mengapa Kita Harus Meneladani Akhlak Rasul. Akhlak Rasul yang Patut Kita Contoh. 1. Berpegang Teguh Terhadap Kejujuran. 2. Senantiasa Berhusnudzan (Berprasangka Baik) 3. Selalu Menjawab Salam. sumber gambar canva + pixabayPentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW di era globalisasi dalam Kehidupan. Akhlak yang paling baik di dunia ini yaitu akhlak Nabi Muhammad sebagai umat muslim yang hidup ditengah arus globalisasi sangat mudah terjerumus mengikuti pergaulan yang baru. Akhlak mulia yang dimiliki seseorang semakin hancur sedikit demi sedikit seiring perkembangan zaman. Waters mengatakan bahwa globalisasi merupakan sebuah proses sosial, yang mana batas-batas geografis tidak penting terhadap kondisi sosial budaya, yang akhirnya menjelma ke dalam kesadaran yang berlangsung dan melanda kita umat muslim sekarang ini menampilkan sumber dan watak yang berbeda. Proses globalisasi dewasa ini, tidak lagi bersumber dari timur tengah, melainkan dari globalisasi muncullah berbagai perbedaan mulai dari pemikiran, pandangan, gaya hidup, hingga budaya. karena batas-batas geografis sudah tidak penting lagi di era ini maka hal baru yang asing, kini dengan mudahnya masuk ke kehidupan. Dalam hal ini, membuat kita rentan mengikuti budaya baru tanpa menyaringnya terlebih dahulu dan bisa membuat terjerumus pada hal-hal yang tidak kecil Nabi Muhammad SAW tidak pernah melakukan kesalahan, tidak pernah terjerumus dalam dosa, dan tidak pernah sekalipun terjerumus ke dalam hal buruk. Padahal zaman dulu kota Makkah banyak hal-hal duniawi terbuka lebar. Nabi Muhammad SAW selalu terhindarkan hal buruk karena Allah SWT menjaga dan melindungi beliau dari berbagai kenikmatan sebagai kaum muslim yang hidup ditengah arus globalisasi hingga kini pun tak luput dari hingar bingar kenikmatan duniawi. Dengan demikian, kita juga harus bisa menjaga diri sendiri dalam kehidupan kita sebagai umat Islam harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari sebagai suri tauladan. Berikut perilaku Rasulullah dan bagaimana kita dapat meneladani perilaku tersebut 1. Kesabaran Nabi Muhammad SAWSalah satu akhlak mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW yaitu sabar dalam segala secuil kisah kesabaran Nabi Muhammad SAW .Dikisahkan, setiap kali Nabi SAW melintas di depan rumah seorang wanita tua, Nabi selalu diludahi oleh wanita tua itu. Suatu hari, saat Nabi SAW melewati rumah wanita tua itu, beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau pun bertanya kepada seseorang tentang wanita tua itu. Justru orang yang ditanya itu merasa heran, mengapa ia menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk itu Nabi SAW mendapatkan jawaban bahwa wanita tua yang biasa meludahinya itu ternyata sedang jatuh sakit. Bukannya bergembira, justru beliau memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua itu tidak menyangka jika Nabi mau wanita tua itu sadar bahwa manusia yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahi setiap kali melewati depan rumahnya, ia pun menangis di dalam hatinya, "Duhai betapa luhur dan baik hatinya manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku."Dengan menitikkan air mata haru dan bahagia, wanita tua itu lantas bertanya, "Wahai Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?" Nabi SAW menjawab, "Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau telah mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan melakukannya."Mendengar jawaban bijak dari Nabi, wanita tua itu pun menangis dalam hati. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa tersekat. Lalu, dengan penuh kesadaran, ia berkata, "Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu." Lantas wanita tua itu mengikrarkan dua kalimat syahadat, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah".Kisah diatas merupakan satu kisah teladan kesabaran Nabi Muhammad SAW yang sungguh menakjubkan. Jika nilai-nilai kesabaran dijadikan landasan dalam kehidupan kita maka bisa terwujud berupa harmonisasi masyarakat, mempererat tali persaudaraan dan masih banyak Hidup Sederhana Nabi Muhammad SAWDalam sebuah riwayat, Allah SWT pernah menawarkan emas sebanyak butiran pasir pada Nabi Muhammad SAW. Kemudian Rasulullah menjawab ''Tidak, ya Tuhanku, lebih baik aku lapar sehari, dan kenyang sehari. Bila kenyang, aku bersyukur memuji dan memuja kepadaMU, dan jika lapar aku akan meratap berdoa kepadaMU".Orang-orang di jaman sekarang yang bergelimang harta benda dan kekayaan hampir sebagian dari mereka tidak terlepas dari kehidupan mewah. Tetapi tidak dengan Nabi Muhammad SAW dengan status yang tinggi dan terhormat rasulullah memilih kehidupan yang sederhana. Rasulullah tidak ingin dunia menjadikan bagian dirinya dan mengajarkan kita tetap bersyukur setiap rezeki halal yang diberikan oleh Allah yang tidak hidup sederhana pasti ada kesombongan dalam dirinya. Karena itu, kesabaran sangat penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain mendapatkan ketentraman dalam hidup, kita juga mendapat ketenangan batin, dan Allah mencintai orang-orang yang Ringan tangan dan Senang berbagiNabi Muhammad SAW memiliki pembawaan yang sangat menyenangkan. Rasulullah sangat ringan tangan dalam menolong siapapun. Rasulullah menolong siapapun. Tidak pernah sekalipun Rasulullah mengharapkan imbalan atau timbal balik dari pertolongan yang diberikannya. Rasulullah hanya merasa bahagia setiap memberikan mulia Nabi Muhammad SAW yang menonjol lainnya yaitu senang berbagi. Rasulullah tidak pernah menyisakan harta di rumahnya untuk hari esok. Sebanyak apapun, selalu Rasulullah habiskan untuk sesuatu kepada orang lain di landasi dengan ketulusan dan keikhlasan tidak akan membuat kita rugi. Allah SWT telah berjanji untuk menggantinya hingga berlipat-lipat. 2 hal yang sangat penting pada poin ini yaitu tolong menolong dalam hal kebaikan dan memberi sesuatu dengan ikhlas. Hal ini jika kita terapkan pada kehidupan sehari-hari akan mendapat pahala dan kebaikan tersebut akan kembali pada diri kita Muhammad SAW sangat santun. Kesantunan Rasulullah tidak pandang bulu. Rasulullah bersikap santun pada pejabat tinggi dan rakyat kecil. Rasulullah juga santun dengan orang dewasa dan anak adalah mempunyai tutur kata yang baik dan tingkah lakunya. Di era globalisasi banyak sekali anak muda yang telah melupakan dan meninggalkan akhlak ini. Padahal justru akhlak inilah yang akan membawa perdamaian dan persatuan di era mana dengan sikap santun ini, kita bisa mengimplementasikan pada kehidupan bersosial dengan menjaga tutur kata dan tingkah laku kita pada perbedaan yang ada sehingga bisa membuat orang-orang yang ada di sekitar kita merasa nyamanPada dasarnya, akhlak sangat penting di era globalisasi terutama bagi kehidupan kita sebagai kaum muslim. Karena itu, berhubungan langsung dengan Allah SWT. Akhlak juga tidak dapat dipisahkan dengan kita karena secara tidak langsung akhlak mencerminkan keimanan kaum akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. Dan juga orang yang banyak masuk surga dan paling dicintai serta paling dekat dengan Rasulullah Saw nanti pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya. Nabi Muhammad SAW bersabda إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًاArtinya “Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya” HR. Tirmidzi.Dengan demikian, meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW membuat kita terhindar dan menjauhi larangan Allah SWT. Pada awalnya cukup berat untuk dilakukan bagi kita yang tidak terbiasa, tapi jika dibiasakan terus-menerus dan diringi dengan usaha maka akan membuat ringan bila dikerjakan. Karena melakukan segala hal baik akan mendatangkan banyak sekali manfaat. Takada lagi rasul maupun nabi setelahnya. Dalam diri Rasulullah. terkumpul akhlak yang mulia dan sifat sifat utama. Contohnya santun, rendah hati, lemah. lembut, jujur, sabar, dan tidak sombong. Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat. 21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. Salah satu bentuk memuliakan Nabi Muhammad saw adalah tunduk patuh pada semua ajaran yang dibawa olehnya, serta meneladani semua sifat-sifatnya yang mulia dan luhur. Oleh karena itu, materi khutbah kali ini mengingatkan kita semua perihal betapa pentingnya meneladani sifat-sifat Rasulullah pada segala aspek kehidupan. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Semua Sendi Kehidupan.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ لِلْخَيْرَاتِ عِبَادَهُ الْأَبْرَارَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِ الْمُصْطَفَى الْمُخْتَارْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَخْيَارِ. أَمَّا بَعْد فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بسم الله الرحمن الرحيم لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأٰخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dengan cara sungguh-sungguh meneladani akhlak agung Baginda Nabi Muhammad SAW, dalam semua aspek dan sendi kehidupan. Karena dengan cara takwa demikian, berarti kita mencintai Nabi Muhammad SAW, dan dengan begitu berarti kita mencintai Allah SWT, sehingga dengan penuh kesadaran akan melaksanakan segala perintah Allah Taala dan menjauhi segala larangan-Nya dengan sebaik-baiknya. Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Dalam tradisi di Indonesia, peringatan maulid Nabi Muhammad dilakukan hingga berbulan-bulan. Peringatan Maulid berarti memperingati kelahiran Nabi Agung kita Sayyidina Muhammad SAW dan menjadikan teladan baiknya dalam berbagai aspek dalam kehidupan. Penting bagi kita untuk selalu mengingatkan tentang akhlak dan teladan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah figur manusia pilihan al-mushthafâ al-mukhtâr, karenanya beliau menjadi teladan mulia bagi semua manusia. Beliau dilahirkan di jazirah Arab pada masa jahiliyah, yang kemudian berhasil membawa perubahan masyarakat Arab kepada zaman terang-benderang min al-zhulumât ilâ al-nȗr, penuh dengan penghormatan, kasih sayang, persaudaraan dan persatuan. Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Mengapa kita wajib meneladani Nabi kita, Rasulullah Muhammad SAW? Jawabnya jelas bahwa sebagaimana disebutkan dalam hadits yang bersumber dari sahabat Anas radhiyallâhu anhu كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا Artinya “Rasulullah SAW adalah manusia yang terbaik budi pekertinya.” HR Bukhari, Muslim dan Ashabus Sunan wa-al-Musnad Oleh karena itu, kita harus dan sangat perlu mengikuti teladan baik dari Rasulullah SAW dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan. Nabi SAW telah memberikan teladan yang baik uswatun hasanah, di antaranya perlu dikemukakan 6 enam contoh konkret. Pertama, memenuhi panggilan atau permintaan dengan sikap yang baik. Dalam sebuah hadits bersumber dari Sayidah Aisyah radhiyallâhu anhâ disebutkan bahwa “Tidaklah ada seorang yang lebih baik budi pekertinya daripada Rasulullah tidak ada satu pun orang dari sahabat-sahabat beliau dan tidak pula dari keluarga beliau yang memanggil beliau kecuali beliau mengatakan Labbaik; Baik aku penuhi panggilanmu! Oleh karena itulah Allah menurunkan firman-Nya berupa وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Artinya “Sungguh engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS. al-Qalam [68] 4. Disebutkan oleh Ummul Mukminin, ketika ditanya oleh Yazin bin Bâbnu “Apa akhlak Rasulullah?” Ia menjawab bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an. Kemudian ia disuruh untuk membaca surat al-Mukminun ayat 1-5, yang menunjukkan akhlak Rasulullah SAW. HR Al-Bukhari, al-Hakim, al-Baihaqi dan al-Nasai. Kedua, murah senyum. Dalam hadits disebutkan tentang akhlak Rasulullah SAW ketika sendirian di rumah. عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا سُئِلَتْ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا خَلا فِي بَيْتِهِ؟ قَالَتْ كَانَ أَلْيَنَ النَّاسِ وَأَكْرَمَ النَّاسِ. وَكَانَ رَجُلا مِنْ رِجَالِكُمْ إِلا أَنَّهُ كَانَ ضَحَّاكًا بَسَّامًا Artinya “Dari Aisyah, ia ditanya bagaimana Rasulullah SAW ketika sendirian di rumah? Ia menjawab Beliau adalah manusia yang paling lembut dan manusia yang paling mulia, beliau seorang dari kaum laki-laki kalian, hanya saja beliau humoris nan banyak senyumnya.” HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan Ibn Sa’id dalam al-Thabaqât al-Kubrâ Ketiga, hidup sederhana dan mengerjakan sendiri berbagai pekerjaan rumah tangga. Beliau sosok yang sangat sederhana; mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga, menjahit pakaian dan menyambung sandal yang putus. Disebutkan dalam hadits عَنْ عَائِشَةَ أنَّها سُئِلَتْ مَا كَانَ النَّبيُّﷺ يَعْمَلُ فِيْ بَيْتِهِ؟ قَالَتْ كَانَ يَخيْطُ ثَوْبَهُ وَيخْصِفُ نَعْلَهُ وَيَعْمَلُ مَا يَعْمَلُ الرِّجَالُ فِيْ بُيُوْتِهِمْ Artinya “Dari Aisyah, bahwa ia ditanya “Apa yang yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya? Ia menjawab “Beliau menjahid bajunya, menyambung sandalnya yang putus, dan mengerjakan pekerjaan yang dilakukan para suami di rumah-rumah mereka.” HR Ibn Hibbân Keempat, suka menolang sesama. Beliau mengantarkan atau menyeberangkan seorang ibu hingga memenuhi kebutuhannya. Keenam, penuh kasih sayang rahmah pada umat. Beliau penuh kasih sayang pada umatnya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dan Abu Sa’id al-Khudzri, bahwa Nabi SAW suatu ketika mendengar suara tangisan anak kecil, padahal beliau sedang shalat, maka beliau membaca surat yang pendek dan surat yang ringan, karena khawatir menyulitkan ibu anak tersebut. HR al-Bukhari. Diriwayatkan pula dari Malik bin Ruwaihits bahwa Nabi SAW adalah seorang yang sangat kasih sayang lagi lemah lembut rahîman rafîqan; kami pernah tinggal bersama beliau selama dua puluh malam, kemudian beliau mengira kami sangat merindukan keluarga kami; lantas beliau menanyai kami perihal keluarga kami; kami pun memberitaukan kepada beliau mengenai kabar mereka. Lantas Nabi SAW berkata ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوْا فِيْهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوْهُمْ Artinya “Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka, dan perintahkan mereka kepada kebaikan.” HR. Bukhari dan Muslim Kelima, penuh perhatian dan kepedulian sosial. Abȗ Ya’lâ dalam Musnadnya meriwayatkan sebuah hadits dari Anas dikutip juga dalam kitab Ihyâ’ Ulȗmiddîn karya Imam al-Ghazali, dan al-Durr al-Mantsȗr karya Jalâluddin al-Suyȗthî كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ إِذَا فَقَدَ الرَّجُلُ مِنْ إِخْوَانِهِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ سَأَلَ عَنْهُ، فَإنْ كَانَ غَائِبًا دَعَا لَهُ، وَإِنْ كَانَ شَاهِدًا زَارَهُ، وَإِنْ كَانَ مَرِيْضًا عَادَهُ Artinya “Rasulullah SAW ketika ada seseorang yang tidak tampak bersama saudara-saudaranya selama tiga hari, maka beliau menanyakan keadaan-nya; jika ia tidak hadir, maka beliau memanggilnya, jika ia hadir, maka beliau menghampirinya, dan jika ia sedang sakit, maka beliau menjenguknya.” HR. Abu Ya’la Oleh karena itu dalam hadits sahih Nabi SAW mengajarkan kepedulian sosial عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ،.... رواها مسلم Artinya “Dari Abu Hurairarah ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari berbagai kesulitan pada hari Kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan dalam hutangnya, niscaya Allah akan meringankan baginya urusannya di dunia dan akhirat.” HR. Muslim Keenam, mengajarkan kedamaian salâm. Nabi SAW mengajarkan kedamaian, bukan kekerasan, tindakan anarkis, dan kemurkaan, apalagi terorisme, yang justru mencederai citra Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Ahmad dari Abu Hurairah disebutkan Sabda Nabi SAW اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ... رواه البخاري Dalam riwayat lain disebutkan اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ رواه أحمد Maksudnya adalah bahwa orang Islam sejati itu adalah orang yang tangannya perbuatannya dan lidahnya ucapannya tidak mengganggu dan tidak menyakitkan orang lain. Dengan kata lain, orang Islam sejati itu adalah bila sikap, perbuatan dan ucapannya mengandung kedamaian dan kesejukan bagi sesama manusia. Demikian ini karena kita sadari bahwa Islam mengajarkan ajaran kasih sayang, dan kedamaian, bukan kekerasan, anarkisme dan kemurkaan, yang justru mencederai citra Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, tepatlah seorang bernama Michael Hart, dalam bukunya yang populer, memosisikan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok nomor satu, dari urutan 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh sepanjang sejarah. Berdasarkan fakta di atas, jelas misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sabda beliau “Sungguh tiada lain aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” HR. al-Bukhari, al-Hakim, dll. Namun, sangat disayangkan atas nama kebebasan hak asasi manusia, kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat, saat ini di era internet, era media sosial medsos ini, era smartphone, banyak perkataan dan ujaran, dalam bentuk tulisan status, meme dan sebagainya, yang berisi muatan yang penuh kebencian hate speech, saling fitnah, dan berita yang tidak benar hoax, baik dibuat sendiri maupun hanya sekedar men-share menyebarluaskannya. Bahkan fnomena ini menjadi semacam darurat hoax. Padahal diingatkan dalam sabda Rasulullah SAW عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُّحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ رواه مسلم Artinya “Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Cukuplah seseorang berdosa membicarakan atau menyampaikan setiap sesuatu yang ia dengar.” HR. Muslim Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Dengan demikian sungguh sangat jelas akhlak agung Nabi Muhammad SAW yang harus kita teladai dengan sungguh-sungguh, dalam semua sendi kehidupan, baik dalam lingkup kecil, rumah tangga kita, masyarakat kita, dan lingkup yang lebih luas, bangsa dan negara kita. Semoga kita semua diberi pertolongan Allah Taala menjadi orang-orang yang mampu meneladani Nabi Muhammad SAW, sehingga kita semua terhindar dari laknat dan ketidakridhaan Allah SWT. Amin. Sebagai penutup khutbah ini marilah kita renungkan firman Allah yang tersebut dalam Surat al-Ahzab 33 ayat 45-48 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ﴿٤٥﴾ وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا﴿٤٦﴾ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَضْلًا كَبِيْرًا﴿٤٧﴾ وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَدَعْ اَذٰىهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا﴿٤٨﴾ Artinya Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Kami mengutus engkau untuk menjadi saksi, pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya serta sebagai pelita yang menerangi. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. Janganlah engkau Nabi Muhammad menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, biarkan saja gangguan mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung. QS. Al-Ahzab [33]45-48 Demikian khutbah ini semoga banyak manfaatnya bagi kita semua. Semoga kita, keluarga kita, masyarakat dan bangsa kita diberi pertolongan oleh Allah Taala menjadi orang-orang yang mampu meneladani akhlak agung Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga kita, keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia ini mendapatkan keberkahan dan keselamatan, terhindar dari laknat dan ketidakridhaan Allah SWT. Amin. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ النَّهْضَةْ. أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا النَّاسُ! أُوْصِيْكُمْ بتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِرًا وَأٰمِرًا إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْراهَيْمَ فِي الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمْؤُمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحاَجاَتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الِإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ الِإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. رَبَّنَا أتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا. رَبَّنَا أتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهْ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاۤءِ ذِي اْلقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ اْلفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمٍ يَّزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Ahmad Ali MD, Pendiri dan Ketua Yayasan Manhajuna Madania Salam Tangerang, Dosen Tetap Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Institut PTIQ Jakarta CeramahAgama Islam Tentang Meneladani Wara' Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Pada kesempatan yang lalu kita telah membicarakan 6 bentuk wara'. Berikut ini kita akan lanjutkan dengan kutipan dan nasihat dari Ibnul Qayyim dalam kitabnya Madarijus Salikin. Beliau di sini berbicara tentang wara'.

86% found this document useful 66 votes64K views2 pagesDescriptionlomba pentas paiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?86% found this document useful 66 votes64K views2 pagesPidato Meneladani Akhlak RasulullahJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

MeneladaniAkhlak Rasulullah Sebagai Bekal Pribadi yang Unggul. LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muhiba) mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertempat di masjid AR Fakhruddin, Senin (18/10/2021). Kegiatan peringatan maulid ini diikuti seluruh siswa siswi dan guru SMA Muhiba dengan AkhlakRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang harus kita teladani berikutnya adalah selalu membersihkan jiwa dari berbagai sifat buruk dan mensucikan harta dengan menunaikan zakat harta yang berbeda-beda bentuknya secara sempurna dan tulus ikhlas. Yang dimaksud dengan zakat di sini adalah sedekah dan segala manfaat yang diberikan
CeramahAgama: Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah - Ustadz Muhammad Wasitho, M.A. Orang-orang yang jujur dalam mencintai Allah l akan meneladani Rasulullah n dalam hal petunjuk dan akhlaknya. Allah l berfirman: Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."
.